Kebakaran Hebat di Kwitang Hanguskan 32 Rumah, Ratusan Warga Kehilangan Tempat Tinggal

JAKARTA — Kebakaran besar melanda kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Kembang XI, RT 06 RW 02, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/6/2025) siang. Sebanyak 32 rumah ludes terbakar dan 177 jiwa dari 58 keluarga terdampak akibat peristiwa tersebut.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (27/6/2025), kondisi lokasi kebakaran memperlihatkan rumah-rumah yang hangus hanya menyisakan arang, pecahan kaca, dan sisa kusen kayu yang terbakar.

Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tampak membersihkan puing-puing bangunan, sementara para warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang yang mungkin masih utuh.

Salah satu rumah telah dipasangi garis polisi karena diduga menjadi sumber awal munculnya api.

Ketua RW 02 Kelurahan Kwitang, Aceng Suharman, menyebut sebanyak 177 warga kini mengungsi di empat posko darurat, termasuk halaman masjid dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak kebakaran.

“Sementara ini ada 32 rumah yang terbakar. Warga terdampak ada 58 keluarga atau 177 jiwa,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, selimut, matras, pakaian layak pakai, serta obat-obatan.

Meski bantuan logistik sudah diterima, warga tetap berharap agar pemerintah juga memberikan bantuan untuk pembangunan kembali rumah mereka yang ludes terbakar.

Ana Susana (50), salah satu korban kebakaran, mengungkapkan bahwa bantuan makanan dan pakaian telah diterima, tetapi yang paling dibutuhkan adalah bantuan rekonstruksi rumah.

“Kalau bisa, pemerintah membantu membangun rumah kami kembali. Makan dan baju sudah ada, tapi tempat tinggal belum ada kepastian,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua RW 02, Aceng Suharman. Ia berharap pemerintah dapat segera merespons kebutuhan jangka panjang para korban.

“Yang paling diutamakan sekarang ini pembangunan kembali rumah warga. Banyak keluhan yang saya terima soal itu,” tambahnya.

Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu rumah warga.

“Kebakaran ini dari korsleting listrik rumah samping saya. Awalnya api muncul dari lantai dua, lalu langsung menyambar,” tutur Ana Susana.

Saat api mulai muncul sekitar pukul 12.30 WIB, warga sempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun tidak berhasil karena material bangunan mudah terbakar dan angin bertiup cukup kencang.

“Saya sudah naik ke lantai dua mau ambil dokumen penting, tapi akhirnya bingung dan tidak sempat menyelamatkan apa pun,” tambah Ana.

Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan bahwa korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran.

“Dari pihak kepolisian juga sudah datang, dan memang dipastikan penyebabnya korsleting,” tegas Aceng. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *