Peluang Besar, Petani Dibantu Benih
SAMPIT – Kabar baik bagi petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng). Pada tahun ini mereka mendapatkan kucuran dana tidak sedikit. Alokasi dana itu realisasinya berupa bantuan benih bawang merah sebanyak 2,8 ton yang didapat dari berbagai sumber.
“Peluang untuk komoditas bawang merah ini masih sangat besar makanya pemerintah daerah mendorong para petani untuk mengembangkannya. Keuntungannya juga sangat besar,” kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, Jakatan di Sampit, Selasa (24/06/2014).
Tahun ini Kotim mendapat bantuan satu ton benih bawang merah varietas Bima Brebes dan Manjung dari Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalteng. Penerima bantuan tersebut adalah 11 petani dari beberapa kelompok petani yang tersebar di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Kotabesi.
Sebagian bawang merah yang ditanam dua bulan lalu sudah ada yang dipanen, di antaranya di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Hasil ubinan bersama Badan Pusat Statistik Kotim, produktivitasnya rata-rata 8 ton per hektare.
“Jika dihitung harga per kilogramnya Rp25.000 maka satu hektare akan menghasilkan Rp200 juta. Artinya jika dikurangi modal antara Rp50 juta hingga Rp75 juta per hektare maka keuntungan yang didapat antara Rp125 juta hingga Rp150 juta per hektare,” ujarnya.
Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim juga telah memprogramkan penyediaan benih bawang merah sebanyak 800 kilogram. Bantuan tersebut akan diserahkan kepada petani melalui seleksi kelayakan lahan dan penilaian kemampuan atau etos kerja petani untuk memastikan agar program itu tidak sampai gagal.
Bantuan lainnya akan datang dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng yang juga mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan untuk penyediaan benih bawang merah untuk penangkaran benih di Kotim sebanyak satu ton.
“Selain itu juga akan dilakukan pengembangan cabai seluas 25 hektare dari APBD Kotim, mengingat setiap akhir tahun harga cabai sering kali melonjak akibat gelombang laut tinggi sehingga pasokan dari pulau Jawa terhambat,” ujar Jakatan.
Sementara itu, Ujang, salah satu petani di Sampit menyambut gembira bantuan yang diberikan pemerintah daerah dan pihak lainnya. Dia berharap bantuan diberikan secara merata di seluruh kecamatan sehingga kesejahteraan petani meningkat.
“Potensi pertanian memang masih sangat menjanjikan namun kami sering menghadapi berbagai kendala. Karena itulah kami sangat berharap bantuan dari pemerintah daerah,” harapnya. [] RedHP/Ant