Kapolres Muaro Jambi Akui Kelalaian Personel Terkait Kematian Tahanan di Polsek Kumpeh
JAMBI – Pasca meninggalnya seorang tahanan di Polsek Kumpe belum lama ini, Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso mengaku ada kelalaian personelnya.
Insiden ini memicu peninjauan dan penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian.AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso menyatakan, bahwa kelalaian terjadi karena prosedur penjagaan yang tidak diikuti dengan benar.
“Dalam sel tahanan, seharusnya tidak diperbolehkan ada barang-barang seperti celana panjang atau ikat pinggang. Kami menemukan bahwa aturan ini tidak dipatuhi,” ujarnya yang dikutip Jambi Independent, Senin (9/9/2024).
Kapolres menegaskan, akan memberikan sanksi tegas kepada dua personil Polsek Kumpeh yang diduga melanggar prosedur tersebut.
“Kami akan menghukum sesuai dengan pelanggaran yang terjadi. Penegakan disiplin akan dilakukan karena melanggar prosedur,” tegasnya.
Sebagai informasi, seorang pemuda bernama Muhammad Agil Alfarizi (22) dari Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kumpeh Ilir, ditemukan tewas di sel Mapolsek Kumpeh.
Korban diduga bunuh diri dengan menggunakan ikat pinggang, yang menimbulkan pertanyaan besar bagi keluarga korban. Khususnya ayahnya, Ibnu Kasir.Ibnu Kasir menyatakan bahwa, anaknya tewas satu jam setelah ditangkap oleh dua anggota polisi yang dikenali dengan inisial P dan Y.
“Penangkapan terjadi sekitar pukul 9 malam, dan sekitar pukul 10 malam, saya mendapat kabar bahwa anak saya sudah meninggal,” ungkap Ibnu Kasir.
Ibnu Kasir juga mencatat, adanya luka jeratan di leher anaknya dan mempertanyakan bagaimana Muhammad Agil bisa mendapatkan ikat pinggang tersebut.
“Anak saya tidak memiliki ikat pinggang. Ia biasanya hanya memakai celana pendek tanpa ikat pinggang. Kami sangat berharap keadilan dan kasus ini diusut secara tuntas,” tambahnya.
Menanggapi kejanggalan tersebut, Kapolres Wahyu Istanto Bram Widarso mengatakan bahwa, dua anggota Polsek Kumpeh yang terkait dengan kasus ini telah diamankan dan kini berada di Polda Jambi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Mereka sudah diamankan dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Nanti, setelah semua jelas, Pak Kapolda akan memberikan penjelasan kepada publik,” jelas Kapolres.
Kapolres juga menyatakan belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian korban.
“Kami masih mengumpulkan keterangan dan belum bisa memastikan penyebabnya. Personil penjagaan saat kejadian juga sudah diamankan untuk diperiksa,” tambahnya.
Beberapa jam setelah kejadian, kantor polisi mengalami penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal, menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas kantor, termasuk meja, komputer, TV, dan kaca kantor yang pecah. Penyerangan ini menambah kompleksitas situasi yang sedang dihadapi oleh pihak kepolisian. []
Nur Quratul Nabila A