Dinas Pendidikan Demak Tanggapi Kasus Baru Pelecehan Seksual di SMP, Ini Katanya

DEMAK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Demak, Jawa Tengah (Jateng), mengaku kaget dengan adanya kabar kasus pencabulan siswi SMP yang kembali terjadi di Kota Wali. Adapun kasus baru ini terungkap seusai pihak sekolah melakukan razia handphone (HP) dan mendapati adanya video pencabulan dari seorang siswa.

Kepala Disdikbud Demak, Haris Wahyudi Ridwan, mengaku belum menerima pelaporan secara detail mengenai kasus pencabulan baru ini. Namun, pihaknya mengaku telah mengumpulkan seluruh kepala sekolah baik jenjang SD, SMP dan SMA di wilayahnya.

“Info update [kasus pencabulan baru] belum sampai ke kami. Tetapi, kami sudah kumpulkan semua kepala sekolah untuk lebih serius penekanan ke orang tua wali untuk juga lebih perhatian,” kata Haris kepada Esposin, Senin (7/10/2024).

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD dan SMP Disdikbud Demak, Nadhif Alawi, menjelaskan bila pertemuan seluruh kepala sekolah itu menekankan perlunya pengawasan terhadap penggunaan HP. Menurutnya, saat ini banyak pelajar yang sudah terpapar pornografi sehingga ada rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencoba.

“Maka perlunya kerja sama yang baik dari berbagai pihak dalam mengatasi permasalahan ini. Termasuk deklarasi dan gerakan sekolah aman dan sehat. Aman dalam arti terjaga lingkungannya agar kondusif untuk fungsi pendidikan juga sehat lingkungannya dalam wujud fisik dan mental siapa saja yang berada di sana,” imbuh Nadhif.

Diberitakan sebelumnya, aksi pencabulan siswi SMP kembali terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng). Adapun kasus ini terungkap seusai pihak sekolah melakukan razia handphone (HP) dan mendapati adanya video pencabulan dari seorang siswa.

Adapun korban dan pelaku berasal dari sekolah yang berbeda akan tetapi sama-sama duduk di bangku SMP. Tak hanya itu, korban dan pelaku juga merupakan anak di bawah umur atau sama-sama berusia 13 tahun.

Orang tua korban pun telah melapor ke Polres Demak pada 30 September 2024, setelah mengetahui video anaknya dicabuli seusai dipanggil pihak sekolah untuk melihat video tersebut. Adapun pelecehan itu memperlihatkan tangan pelaku menyentuh bagian tubuh sensitif korban dan satu anak lainnya atau teman pelaku, merekam video.

“Kejadiannya Sabtu [21/9/2024] malam, [lokasi pencabulan] di sebuah bangunan kosong di Kecamatan Mijen. Iya, pelaku memaksa korban, dipaksa dipegang area sensitifnya,” kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *