Peningkatan Kasus HIV/AIDS di Sumbawa, 179 Kasus Tercatat Sejak 2022
SUMBAWA – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejak 2022 hingga 2024, tercatat 179 kasus dengan belasan korban jiwa.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Sarip Hidayat, saat dikonfirmasi pada Jumat (13/12/2024).
“Benar, ada peningkatan kasus HIV/AIDS yang terjadi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022 tercatat 44 kasus, kemudian pada 2023 meningkat menjadi 67 kasus dengan 10 orang meninggal dunia. Untuk tahun 2024, terdapat 68 kasus,” papar Sarip.
Sarip menjelaskan bahwa peningkatan kasus HIV/AIDS disebabkan oleh banyaknya hotspot, seperti tempat hiburan malam, komunitas waria, kos-kosan bebas, penyaluran pekerja migran Indonesia ke luar negeri, dan beberapa lokasi lainnya di Kabupaten Sumbawa.
Beberapa kecamatan yang teridentifikasi memiliki kasus tinggi yakni Sumbawa, Labuhan Badas, Alas, Utan, Empang dan Plampang.
“Penyebaran HIV/AIDS ini sering kali terjadi di tempat-tempat tersebut. Sosialisasi dan edukasi serta kepedulian terhadap bahaya penyakit ini perlu ditingkatkan agar melalui pemeriksaan dapat di antisipasi adanya lonjakan kasus,” tambah Sarip.
Ia juga menyebutkan bahwa di Kabupaten Sumbawa telah tersedia rumah sakit dan puskesmas yang memadai untuk perawatan pasien HIV/AIDS.
Rumah sakit tersebut seperti RSUP Manambai Abdul Kadir, RSUD Sumbawa, serta puskesmas di Alas, Alas Barat, Empang, Labuhan Badas 1, Maronge, Moyo Hulu dan Plampang.
Semua fasilitas kesehatan tersebut sudah dapat melakukan pemeriksaan HIV/AIDS.
Sarip mengimbau masyarakat yang merasa memiliki gejala HIV/AIDS untuk segera melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat.
Ia menekankan bahwa data dan identitas pasien akan selalu dilindungi kerahasiaan nya. []
Nur Quratul Nabila A