Tragis! Pemuda di Jember Penggal Ayah Kandung, Diduga Alami Depresi

JEMBER – Seorang pemuda berinisial AR, 18, tega membunuh ayah kandungnya sendiri dengan cara memenggal kepalanya di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Senin (27/1/2025).

Usai melakukan tindakan kejinya, pelaku AR sempat menenteng kepala ayahnya dan tampak membuangnya ke dekat rumah tetangga.

Salah satu tetangga korban bernama Edi, mengatakan bahwa insiden tragis ini terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Korban berinisial J, 61, yang tak lain merupakan ayah kandung dari pelaku, pada saat itu tengah terlibat pertengkaran hebat dengan pelaku. Pertengkaran ini akhirnya memicu pelaku untuk melakukan tindakan tak terduga.

Sambil membawa sebilah golok dari dalam rumah, pelaku kemudian menghampiri korban dan menantangnya.

Korban yang mencoba untuk menenangkan pelaku akhirnya malah diserang balik dan dibacok lehernya oleh pelaku dengan menggunakan golok.

Akibat sabetan dari golok tersebut lantas membuat kepala korban terpisah dari tubuhnya dan tewas seketika di tempat.

“Ayahnya memang ditantang oleh anaknya. Sang anak keluar rumah sambil berlari. Saat sang ayah mengejar, pelaku berbalik menyerang korban,” ungkap Edi, dikutip Radar Surabaya pada Selasa (28/1/2025).

AR juga sempat terlihat menenteng kepala korban sambil melewati jalanan lalu kemudian membuangnya ke dekat rumah tetangga.

Tubuh korban ditemukan tergeletak sekitar 50 meter dari rumahnya, sedangkan kepala korban terpisah sejauh 50 meter.

Edi juga mengungkapkan, pada saat kejadian pihak keluarga dengan warga mencoba melerai keduanya.

Namun, pelaku terus mengamuk hingga tak sengaja membacok saudaranya yang mencoba menenangkannya. Sabetan tersebut akhirnya mengenai tangan saudara AR.

Diketahui setelah melakukan tindakan tersebut, pelaku mencoba untuk bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri namun berhasil digagalkan oleh warga. AR yang menderita luka serius akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Kepala Polsek Puger, AKP Fatchur Rohman, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mendalami informasi pelaku yang diduga mengalami depresi. Pihaknya juga fokus kepada penanganan kasusnya.

“Masih fokus penanganan kasusnya dengan meminta keterangan saksi dan analisa hasil olah TKP,” ujarnya.

Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa golok, pakaian, dan sampel darah dari lokasi kejadian untuk penyelidikan lebih lanjut.

AR diduga mengalami depresi selama 6 bulan terakhir. Pihak keluarga sebenarnya telah mengetahui bahwa AR mengidap depresi dan sempat membawanya ke beberapa tempat pengobatan alternatif.

Namun, ada pula informasi yang menyebutkan bahwa AR tega membunuh ayahnya dengan sangat keji lantaran tidak terima dirinya dibelikan motor yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Tidak hanya itu, pelaku juga diketahui kecanduan bermain game online sehingga menyebabkan emosinya sering tidak stabil.

“Kabarnya pelaku ini senang main game online. Juga karena minta motor RX King tapi dibelikan Honda CB,” kata salah seorang tetangga yang identitasnya tidak ingin disebutkan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *