Balap Liar di Tarakan Bikin Resah

balap liarTARAKAN-Aksi balapan liar yang dilakukan Anak Baru Gede (ABG) di Kota Tarakan makin meresahkan. Bagaimana tidak, aksi kebut-kebutan yang mereka lakukan di jalan raya, membuat masyarakat sebagai pengguna jalan menjadi tidak nyaman. Kepolisian diharapkan mampu mencegahnya dan menindak pelaku balap liar dengan tegas.

Di Tarakan, ada beberapa lokasi favorit yang sering dijadikan ajang balap liar atau lebih sering disebut bali. Seperti di Jalan Mulawarman depan bandara, Jalan Kusuma Bangsa sampai Lingkas Ujung, Jalan Gajah Mada sampai Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), Gunung Selatan, Jalan Halmahera hingga Taman Oval Ladang dan masih banyak lagi.

Satuan Lalu Lintas Polres Tarakan sebenarnya sudah sering melakukan penertiban aksi balap liar ini. Namun seperti kucing bertemu tikus, saling kejar-kejaran. Yang tertangkap, sepeda motornya langsung diamankan. Tapi bagi yang lolos, sembunyi dulu beberapa saat dan balapan lagi di jalur yang berbeda. Seperti tidak pernah kapok.

“Saya sudah kerahkan anggota saya untuk melakukan patroli malam dari pukul 08.00 malam sampai pukul 03.00 dini hari demi mencegah para remaja melakukan bali,” ungkap Ipda Agus, Kaur Min Satlantas Polres Tarakan.

Mengapa harus sampai subuh? Biasanya balap liar seperti ini memang dilakukan para remaja sekitar pukul 01.00 sampai pukul 03.00 dinihari. Tapi khusus malam minggu, biasanya aksi mereka justru lebih cepat dan dilakukan bergerombol atau dalam jumlah yang banyak.

Dijelaskan Agus, rata-rata kendaraan sepeda motor yang digunakan para pebali memang tidak lagi standar. Kebanyakan menggunakan knalpot racing, tidak mengunakan kaca spion, stangnya dibengkokkan dan mengunakan ban-ban yang permukaannya kecil. Bahkan polisi sering mendapati motor yang digunakan sudah menyisakan rangka.

Wajar saja jika masyarakat pengguna jalan resah dengan kondisi ini karena sangat berpotensi mengakibatkan lakalantas.

Hampir setiap malam, kata Agus, polisi membubarkan aksi balap liar. Namun usaha tersebut sering sia-sia lantaran pebali yang ditangkap ternyata dibekingi sejumlah oknum berpangkat dan berbaju dinas.

“Hambatan di lapangan dalam melakukan penertiban balap liar sebenarnya adalah ketika si pembalap liar itu berhasil ditangkap, kemudian ada oknum pengaman Negara yang sering menjadi pahlawan bagi pembalap liar tersebut dengan cara melepaskan sepeda motor yang sudah tertangkap. Akibatnya tidak ada efek jera yang diberikan terhadap para pelaku bali tersebut, dan mereka mengulang kembali perbuatannya,” jelas Agus.

DIKELUHKAN

Aduan kenakalan para remaja akan `Balapan Liar` tidak hanya sampai pihak Satlantas saja, namun belakangan ini pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sering terima aduan dari warga. Pada umumnya warga merasa terganggu dengan suara knalpot motor yang berisik saat `pembalap liar` berpacu mengitari kawasan Taman Oval (TO) Ladang, terutama pada waktu menjelang magrib dan khususnya saat malam minggu.

Kepala Satpol PP Kota Tarakan, Dison SH katakan, mereka sudah sering menahan sejumlah `pembalap liar` yang lakukan kebut – kebutan tersebut. Dan pihak Satpol PP segera menindak lanjuti lapornya ke Satlantas Polres Tarakan, karena merekalah yang yang berwenang menangani masalah semacam ini. Namun menurut Dison, sepertinya sekumpulan remaja tersebut tidak ada rasa takut lagi dengan aparat keamanan.
“Tidak hanya sekali saja, sudah sangat sering sekali kami mengamankan para remaja yang melakukan balapan liar itu, Namun memang sekali lagi, ini bukan ranah kami, tetapi kami membantu Satlantas,” ujar Dison.
“Apabila kami menahan para remaja yang melakukan balapan tersebut, tindakan selanjutnya kami serahkan langsung kepada pihak Satlantas,” lanjut Dison, belum lama ini.
Aduan warga, khususnya yang berdomisili sekitar TO Ladang mengatakan sering adanya kegiatan kebut – kebutan kendaraan roda dua (red, motor) terutama pada malam minggu sekitar pukul 00.00 WITE. Dison paparkan, pihaknya sering kewalahan mengamankan mereka, karena bila mereka melihat salah satu anggota Satpol PP yang keluar dari kantor, para remaja tersebut langsung berhambur ke segala arah melarikan diri.
“Jadi kita akan tetap amankan karena mereka secara langsung sudah menganggu kenyamanan para warga, juga sebagai bentuk langkah membantu Satlantas,” imbuhnya.
Namun Dison tegaskan kembali, pihaknya tidak ada wewenang untuk menahan mereka semalaman, Satpol PP langsung menghubungi Satlantas untuk membawa mereka ke Polres untuk ditindak lanjuti.  [] RedHP/RTrk/PT