Jumlah Angkatan Kerja Bertambah 37 Ribu Jiwa
PONTIANAK – Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, Badar menyatakan, jumlah angkatan kerja di provinsi itu, Agustus 2015 sekitar 2,35 juta jiwa atau bertambah sekitar 37 ribu jiwa dibanding Agustus 2014 sebanyak 2,32 juta jiwa.
“Untuk jumlah penduduk yang bekerja di Kalbar Agustus 2015 mencapai 2.23 juta jiwa atau naik sekitar 10 ribu jiwa dibanding Agustus 2014, sementara pengangguran mengalami peningkatan sebesar 32 ribu jiwa,” kata Badar di Pontianak, Jumat (06/11).
Ia menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi itu, Agustus 2015 mencapai sebesar 5,14 persen atau baik dibanding TPT Agustus 2014 sebesar 4,04 persen.
Badar menambahkan, dalam setahun terakhir, yakni dari Agustus 2014 hingga Agustus 2015, sektor tenaga kerja pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan cukup besar, yakni sekitar 47 ribu jiwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selanjutnya sektor konstruksi juga mengalami penurunan, yakni sekitar 14 ribu jiwa apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kemudian sektor listrik, gas, dan air minum juga mengalami penurunan, yaitu sebesar seribu jiwa, katanya.
“Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan yang cukup besar terjadi di sektor perdagangan sebesar 40 ribu jiwa,” ungkap Badar.
BPS Kalbar mencatat, Agustus 2014 jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal sebesar 770 ribu orang atau 34,43 persen, dan 1,46 juta jiwa bekerja di kegiatan informal atau sebesar 65,56 persen.
Pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi, yaitu sekitar 1,21 juta jiwa atau 54,38 persen. Penyerapan tenaga kerja dalam satu tahun terakhir (Agustus 2013 terhadap Agustus 2014) untuk pendidikan sarjana mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu sekitar 20 ribu jiwa atau 19,80 persen.
Dibanding keadaan Agustus 2015 terhadap Agustus 2014, hampir semua TPT untuk semua jenjang pendidikan meningkat, kecuali TPT tingkat pendidikan SMK yang mengalami penurunan sebesar 0,24 persen, sementara TPT diploma mendominasi kenaikan sebesar 2,49 persen, kata Badar. [] ANT