Puji Setyowati: Guru Jadi Lentera dan Tumpuan Harapan Bangsa

PARLEMENTARIA – Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tak satu pun dari setiap kita, termasuk para pejabat dan orang besar di dunia ini, sukses tanpa adanya guru. Selalu ada guru yang membimbing kesuksesan setiap orang. Pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN), seharusnya menjadi momen pengingat betapa besarnya jasa para guru di kehidupan. Itu disadari Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Puji Setyowati. Ia mengatakan, Peringatan HGN tahun 2023 ini memiliki makna yang sangat luas, salah satunya yakni guru menjadi pahlawan bagi bangsa.

Hal itu disampaikan Puji Setyowati kepada awak media pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78 dan HGN setiap tanggal 25 November, usai mengelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Jalan Pesut, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda, Minggu (26/11/2023). “Kita memaknainya guru adalah lentera bagi dunia pendidikan. Dia memberikan penerangan bagi generasi dan tumpuan harapan kita, bagaimana menentukan kualitas anak bangsa serta menjadi pahlawan. Karena tanpa guru, kita tidak mengerti apa-apa,” ujar Ketua Fraksi Demokrat-Nasional Demokrat (Nasdem) ini.

Pada tahun ini, tema perayaan HGN Tahun 2023 adalah Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar. Adapun tujuan dari tema perayaan tersebut yakni meningkatkan peran strategis guru dan tenaga kependidikan dalam membangun sikap keterampilan dan pengetahuan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini melanjutkan, peran kedua orang tua untuk menyekolahkan anaknya sangat penting dalam menentukan pendidikan anak mereka. Karena orang tua sekaligus menjadi guru yang pertama dalam lingkungan keluarga, dan posisi guru hanya meneruskannya di bangku sekolah. “Dengan adanya kesadaran orang tua bagaimana pentingnya pendidikan, maka kedua orang tua juga punya peranan sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan. Karena dasar utama pendidikan ada di keluarga dan yang meneruskan adalah guru,” kata politisi dari Partai Demokrat ini.

Diungkapkan Puji -sapaan akrabnya, seorang guru mempunyai gaya sendiri-sendiri untuk mendidik dan memberikan pengajaran terhadap anak didiknya. Namun tujuannya tetap sama, yakni mendidik murid menjadi anak pintar, paham pengetahuan dan generasi yang punya sopan santun. “Guru punya seni yang luar biasa untuk menyampaikan sebuah ilmu bagi anak-anak didik sehingga anak-anak bangsa ini menjadi anak yang kuat, cerdas, berintelektual dan bisa menjadi generasi yang punya pribadi yang baik,” pungkasnya. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aji Utami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *