Tim Penggerak PKK Ikuti Pelatihan Hampers, Upaya Peningkatan Pemberdayaan Perempuan

PELATIHAN : Ketua TP PKK Aminah Hadi yang membuka Pelatihan Pembuatan Hampers di Aula PKK, komplek Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo Selasa (17/10). (Foto : Idrus)

PROBOLINGGO-Peningkatan kapasitas ekonomi, menjadi alasan diselenggarakannya Pelatihan Pembuatan Hampers di Aula PKK, komplek Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo Selasa (17/10) pagi. Pelatihan ini diikuti sebanyak 40 orang yang berasal dari perwakilan Pokja 2 TP PKK kota, kecamatan dan kelurahan dengan narasumber dari Griya Srikandi Katarina Suhendar. Peserta dibimbing untuk praktik langsung membuat hantaran mukena dan snack bucket. Katarina menyebutkan jika biaya jasa pembuatan hampers bisa tembus kisaran harga Rp 450 ribu.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Rey Suwigtyo melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Eka Pujianti mengatakan, giat ini digelar dalam rangka peningkatan kapasitas dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. “Dengan tujuan meningkatkan rasa percaya diri untuk berpartisipasi dan berperan secara aktif dalam pembangunan ekonomi. Sekaligus untuk meningkatkan indeks pemberdayaan gender di Kota Probolinggo melalui peningkatan pendapatan per kapita dari kaum perempuan,” jelasnya.

Ketua TP PKK Aminah Hadi yang membuka acara itu menyampaikan dalam sambutannya salah satu isu dalam meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan adalah melalui pengembangan kelembagaan dan usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh perempuan. Harapannya, memberikan peningkatan pendapatan untuk kesejahteraan keluarga yang pada akhirnya akan meningkatkan posisi kaum perempuan menuju kesejahteraan gender.

Ia secara simbolis menyerahkan bantuan peralatan pelatihan pada tiga orang perwakilan masing-masing pokja. “Selain itu juga dapat menyampaikan kembali keterampilan yang telah diperoleh kepada lingkungan sekitar, baik di lingkup keluarga dan lainnya sehingga turut serta mewujudkan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas dan keterampilan perempuan,” ujarnya.

Sementara itu, ditemui saat praktik, Aminah dengan ramahnya mengaku jika ini merupakan kali pertama ia ikuti. “Tidak pernah dan baru pertama kali. Sebetulnya kalau belum memulai tidak tau apa-apa dan pasti mikirnya susah, tetapi setelah dipraktikkan ternyata tidak susah. Ternyata kalau sudah belajar seperti ini, bisa ya. Ternyata tidak sesusah yang dibayangkan,” ucapnya.

Ia pun berpesan pada segenap peserta untuk bisa memanfaatkan waktunya dengan produktif. “Kita sebagai perempuan itu kalau mau berusaha itu pasti bisa, yang penting niat. Kalau ada pelatihan-pelatihan seperti ini kan bermanfaat untuk ibu-ibu yang mungkin tidak bisa ke luar rumah. Jadi kita di rumah pun bisa produktif, asalkan ada kemauan untuk bisa dan belajar,” pesannya.

Diakui oleh Aminah yang memiliki dua orang putri dan dua orang putra itu menceritakan jika putri pertamanya ternyata sudah pernah membuat hampers kue ulang tahun. Sepertinya mereka tertarik dengan ini daripada main gadget. “Biasanya sih mereka jadikan hampers-hampers kue untuk ulang tahun kakaknya, mereka sudah bikin sendiri. Ayo semangat untuk para ibu-ibu rumah tangga, semangat untuk bisa dan berproduktif. Inshaallah kita bisa untuk menambah penghasilan. Dan kita harus bisa tularkan di lingkungan daripada sibuk main gadget, dari dini kita bisa ajarkan anak-anak untuk kreatif,” serunya.

Antusias giat ini ternyata membuat salah satu peserta pelatihan Heni Amelia (50) ikut menyuarakan perasaannya. Diakui anggota Pokja 2 Kelurahan Wiroborang Kecamatan Mayangan ini belum tau bagaimana cara membuat hampers. “Belum pernah sama sekali, dan baru tau kali ini. Saya tidak tau sebelumnya hampers itu apa? Sampai saya diketawaian. Taunya ya hantaran,” bebernya sambil menggunting karton bahan hampers mukena.

Bagi istri purnawirawan TNI yang saat ini membuka kantin di Samsat Probolinggo, Ketua TP PKK Aminah Hadi sangat concern pada pemberdayaan perempuan. “Melihat bu wali senang sekali. Orangnya ramah, selalu senyum, ikut mau terjun langsung ke bawah dan PKK-nya terutama dan bagaimanapun menghargai,” selorohnya.

Ibu dua orang anak itu berharap ilmu yang didapatkan di pelatihan ini bisa ditularkan pada ibu-ibu lainnya. “Saya bisa menularkan ilmu ini ke ibu-ibu PKK lainnya supaya yang lainnya juga bisa dan bermanfaat. Selain itu tidak perlu pesan-pesan lagi karena mahal (jasa pembuatan).  Selain itu bisa membantu perekonomian keluarga dan membantu suami,” terangnya.(Idrus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *