Heru Bambang Akhirnya Gandeng Sirajudin Mahmud

BALIKPAPAN – Otak aktik pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan menjelang Pemilihan Walikota (Pilwali) Balikpapan 2015 terus di lakukan untuk memenangkan kursi Walikota/wakil walikota Balikpapan.

Heru Bambang -Sirajudin Mahmud
Heru Bambang -Sirajudin Mahmud

Setelah sebelumnya mendapat dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB) untuk maju sebagai Calon Walikota Balikpapan berpasangan dengan Syukri Wahid, kini Heru Bambang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk maju sebagai Calon Walikota Balikpapan.

Namun, tidak berpasangan dengan Syukri Wahid, melainkan Sirajuddin Mahmud.

Kepastian dukungan Partai Gerinda kepada Heru Bambang dan Sirajuddin Mahmud sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan dalam Pilwali Balikpapan 2015 disampaikan Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim Henry Pailan TP, Rabu (22/7/2015).

“Tadi malam DPP memutuskan, Calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan yang diusung Gerindra adalah Heru Bambang dan Sirajuddin Mahmud,” ungkapnya.

Sebagai pertimbangan, Partai Gerindra sebelumnya menggandeng Lembaga Survey Pusat Studi HAM Universitas Airlangga untuk melihat elektabilitas bakal calon walikota dan wakil walikota. Sejumlah nama yang disurvey untuk Calon Walikota diantaranya Rizal Effendi, Heru Bambang, Andi Burhanuddin Solong dan Sayid MN Fadli. Sementara untuk Calon Wakil Walikota antara lain Rahmad Mas’ud, Sabaruddin Panrecalle dan Sirajuddin Mahmud. 

Pasca keputusan mengusung Heru Bambang dan Sirajuddin Mahmud dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) Balikpapan 2015, Partai Gerindra sedang melakukan pendekatan kepada sejumlah Partai Politik (Parpol).

Lobi dimaksudkan untuk mengajak partai politik berkoalisi mengusung Heru Bambang dan Sirajuddin Mahmud dalam Pilwali Balikpapan 2015.

“Kita sedang melakukan lobi ke semua Parpol untuk bersama-sama memajukan Kota Balikpapan,” ungkap Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim Henry Pailan TP, Rabu (22/7/2015).

Sejumlah Parpol yang sedang dalam proses lobi kata Henry adalah Nasional Demokrat (Nasdem) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura). Bukan hanya Parpol yang belum resmi memutuskan pasangan calon, Henry mengaku juga melobi Parpol yang sudah resmi mengusung pasangan calon, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Seperti diketahui, PKS dan PBB telah memutuskan pasangan calon Heru Bambang dan Syukri Wahid sebagai pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan dalam Pilwali Balikpapan 2015. [] Irwanto Sianturi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

WELLINGTON — Kasus medis tak biasa terjadi di Selandia Baru setelah seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun menelan hingga 100 magnet kecil berkekuatan tinggi yang dibelinya melalui platform belanja daring Temu. Aksi berbahaya tersebut berujung pada operasi besar setelah magnet-magnet itu menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam tubuhnya. Remaja itu semula dibawa ke Rumah Sakit Tauranga, Pulau Utara, karena mengalami nyeri perut selama empat hari. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menemukan adanya kumpulan magnet di dalam usus. “Dia mengungkapkan telah menelan sekitar 80–100 magnet berkekuatan tinggi (neodymium) berukuran 5×2 milimeter sekitar satu minggu sebelumnya,” tulis laporan di New Zealand Medical Journal, Jumat (24/10/2025). Magnet neodymium tersebut sejatinya sudah dilarang beredar di Selandia Baru sejak 2013 karena risiko keselamatan yang tinggi, terutama bagi anak-anak. Namun, laporan mengungkapkan bahwa remaja ini masih bisa membelinya secara daring melalui Temu, salah satu platform e-commerce asal Tiongkok yang tengah populer secara global. Hasil sinar-X memperlihatkan magnet-magnet itu menggumpal membentuk empat garis lurus di dalam perut sang remaja. “Ini tampaknya berada di bagian usus yang terpisah namun saling menempel akibat gaya magnet,” ujar pihak medis. Kondisi itu menyebabkan nekrosis, atau kematian jaringan, di empat area usus halus dan sekum, bagian dari usus besar. Tim dokter bedah kemudian melakukan operasi pengangkatan jaringan mati sekaligus mengeluarkan seluruh magnet dari tubuh pasien. Setelah menjalani perawatan intensif selama delapan hari, remaja tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Dalam laporan medisnya, dokter Binura Lekamalage, Lucinda Duncan-Were, dan Nicola Davis menulis bahwa kasus ini menjadi pengingat bahaya besar yang bisa timbul dari akses bebas anak-anak terhadap produk berisiko di pasar online. “Kasus ini tidak hanya menyoroti bahaya konsumsi magnet, tetapi juga bahaya pasar daring bagi populasi anak-anak kita,” tulis mereka. Selain itu, para ahli juga memperingatkan kemungkinan komplikasi jangka panjang akibat insiden ini, termasuk sumbatan usus, hernia perut, serta nyeri kronis yang dapat muncul di kemudian hari. Menanggapi laporan tersebut, pihak Temu menyampaikan penyesalan dan berjanji akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. “Kami telah meluncurkan tinjauan internal dan menghubungi penulis artikel New Zealand Medical Journal untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” ujar juru bicara Temu dalam pernyataan resminya. Namun, Temu menyebut belum dapat memastikan apakah magnet yang digunakan anak tersebut benar-benar dibeli melalui platform mereka. “Meskipun demikian, tim kami sedang meninjau daftar produk yang relevan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan keselamatan setempat,” tambahnya. Temu, yang merupakan raksasa e-commerce asal Tiongkok, beberapa kali dikritik di pasar internasional, termasuk di Uni Eropa, karena dinilai belum cukup tegas dalam menyaring produk berbahaya atau ilegal yang beredar di platformnya. Kasus ini menegaskan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas belanja dan penggunaan internet oleh anak-anak, sekaligus menjadi peringatan bahwa satu klik di dunia digital bisa berujung pada konsekuensi serius di dunia nyata.