Penguatan Armada: Kemhan RI Peroleh 2 Kapal Baru dari Italia
JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia (RI) resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Setjen Kemhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha menyebut pengadaan kapal itu merupakan bagian dari modernisasi alutsista yang strategis untuk menjaga kedaulatan negara di perairan Indonesia.
Edwin menjelaskan berdasar kontrak yang telah disepakati, rencana pengiriman kapal pertama pada Oktober 2024. Sementara kapal kedua dijadwalkan akan tiba pada April 2025. “Kesuksesan negosiasi kontrak ini merupakan wujud nyata upaya Kemhan RI untuk memastikan kebutuhan pertahanan maritim nasional dapat terpenuhi dengan optimal,” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Rabu (17/04/2024).
Edwin menjelaskan perusahaan pembuat kapal dari Italia, Fincantieri S.p.A, dipercaya sebagai penyedia kapal. Menurutnya, perusahaan itu tengah melaksanakan pembangunan kedua kapal fregat tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia. “Kapal yang dipesan adalah jenis Pattugliatore Polivalent d’Altura (PPA) yang memiliki kemampuan multi-misi dan dilengkapi dengan teknologi terkini,” katanya.
Spesifikasi kapal
Kapal yang dipesan ini memiliki panjang mencapai 143 meter dan lebar kapal sekitar 16.5 meter, Displacement 6.250 ton (Full Load) Kecepatan max ≥ 30 knots, Endurance 5000 NM serta dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (Surface to Air Missile /SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43.
Sistem rudal SAM Aster 15 ini dapat dipasang pada berbagai jenis kapal perang, seperti fregat, destroyer, atau kapal induk. Selain itu, kapal juga dipersenjatai dengan meriam 127mm Vulcano, meriam 76mm Strales, meriam ringan 25mm yang dilengkapi dengan Fire-Control Radar (FCR) RTN 10X system Dardo, Peperangan Elektronika RECM, RESM dan CESM, Tactical Data Link-Y serta Multifunction Radar Leonardo Kronos.
Edwin menjelaskan pengadaan kapal juga diiringi dengan paket offset komprehensif, yang mencakup berbagai aspek seperti konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang, peningkatan fisik galangan kapal, penyampaian materi didaktik, serta kursus pelatihan kelas di Italia yang berdurasi enam bulan.
Selain itu, dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang langsung dan tidak langsung. Ia menyebut Kemhan telah memenuhi semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak.
“Pihak Fincantieri S.p.A, juga telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d’Armement / Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia,” katanya. []
Redaksi08