Sampah Liar Menumpuk di Jembatan Cidangiang, Warga Serang Keluhkan Bau dan Dampaknya pada Sungai

SERANG – Sampah liar terlihat menumpuk di jalan raya Palima-Cinangka, Desa Barugbug, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Lokasi yang menjadi tempat pembuangan sampah liar tersebut tepat berada tepat berada di pinggir jembatan Cidangiang.

Kondisi tersebut dikeluhkan oleh warga maupun pengendara yang melintas karena menimbulkan bau busuk serta sampah yang dibuang di pinggir jalan tersebut juga jatuh ke sungai.

Pantauan di lokasi, terlihat sampah terlihat menggunung di lokasi tersebut. Tak hanya menggunung di pinggir jalan, sampah juga terlihat berserakan hingga ke bibir sungai.

Warga Barugbug, Amri mengatakan, kondisi sampah yang menumpuk di lokasi tersebut sudah berlangsung lama. Ia mengatakan, sampah berasal dari pengendara yang melintas dan membuang sampahnya di sana.

“Udah lama, sudah sempat dipasang peringatan biar ga buang sampah disitu, cuma tetap aja banyak yang buang sampah,” katanya, Rabu 22 Januari 2024 sebagaimana dikutip Radar Banten.

Ia mengungkapkan, banyaknya sampah di lokasi tersebut tentunya mengganggu. Karena menyebabkan bau yang menyengat serta banyak pula sampah yang hanyut di sungai.

“Sangat mengganggu, makanya warga sih berharap agar sampah-sampah ini bisa segera diangkut. Biar ga jadi masalah buat warga,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Barugbug, Kecamatan Padarincang Sulhi. Ia mengatakan, sampah liar yang menumpuk di jembatan Cidangiang tersebut sangat mengganggu. Karena ketika hujan turun, sampah sering kali terbawa oleh air sungai hingga ke hilir.

“Akibatnya kan, ada dua kampung yang sering kena banjir Sinar Jaya dan Sumber Jaya. Jadi mampet bikin air sungai ga lancar, makanya bikin banjir. Sangat-sangat terganggu,” ujarnya.

Ia mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Meski sudah dibersihkan dan diberikan larangan untuk membuang sampah di lokasi tersebut, namun sampah-sampah kembali menumpuk.

“Sudah dibersihkan, terus pas kemarau di bakar juga, cuman ada lagi. Kurang lebih lima tahun mah ada itu terus berulang,” ujarnya.

Ia mengatakan, jika sampah-sampah yang dibuang di dekat jembatan Cidangiang berasal dari pengendara yang melintas. Bahkan banyak limbah pasar yang juga ikut dibuang di lokasi tersebut.

“Sampah dari mana-mana, ga ketahuan yang membuangnya. Banyak yang malam hari yang buangnya, kalau di liat kan banyak sampah dari pasar juga itu,” ujarnya.

Ia mengatakan, persoalan sampah liar di Desa Barugbug diakibatkan karena pemerintah Desa tidak memiliki tempat pembuangan sampah. Bahkan, saat ini di Desa Barugbug belum memiliki armada untuk pengangkut sampah.

“Jadi Catro kita ga dapet, terus ga ada tempat untuk pembuangan sampah. Kita dari desa inginnya sih ingin diberi armada pengangkut dan tempat untuk buang sampahnya, karena sampah ini jadi persoalan yang serius harus ditangani,” pungkasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *