Cuaca Buruk di Tabanan Sebabkan Padi Rebah, Dinas Pertanian Lakukan Antisipasi

TABANAN – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Tabanan sejak awal 2025 menyebabkan banyak tanaman padi rebah. Kondisi ini berisiko menurunkan hasil panen dan kualitas gabah yang dihasilkan petani.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi potensi kerugian yang dialami petani akibat cuaca ekstrem ini.
“Padi rebah yang terjadi di Kabupaten Tabanan disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem. Sebagai langkah antisipasi, kami telah melakukan koordinasi dengan Bulog melalui program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) guna memberikan solusi bagi petani,” ujar Subagia, Kamis (27/2/2025).
Menurutnya, program ini bertujuan untuk membantu petani yang terdampak agar mereka tidak mengalami kerugian besar. Ia mencontohkan bahwa pada kejadian serupa tahun sebelumnya, banyak petani gagal panen akibat padi rebah. Oleh karena itu, Dinas Pertanian menurunkan tim untuk melakukan penilaian terhadap dampak yang ditimbulkan.
“Tahun lalu kondisi serupa terjadi, banyak petani yang kesulitan panen karena padi rebah. Oleh sebab itu, kami melakukan penilaian apakah penyebabnya benar-benar karena cuaca buruk. Jika memenuhi kriteria, petani bisa mendapatkan bantuan melalui CPP,” jelasnya.
Saat ini, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan sedang melakukan konsultasi dengan Bulog Bali untuk membahas langkah penanganan lebih lanjut bagi petani terdampak.
Sementara itu, I Gusti Nyoman Manuadi, seorang pekaseh sekaligus petani di Subak Koto, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, membenarkan bahwa cuaca buruk telah berdampak signifikan pada lahan pertaniannya.
“Tanaman padi saya banyak yang rebah karena angin kencang dan hujan deras. Ini membuat proses panen menjadi sulit, bahkan banyak gabah yang bertunas sehingga kualitasnya menurun,” ungkapnya.
Diharapkan, dengan adanya koordinasi antara Dinas Pertanian dan Bulog, petani dapat menerima bantuan yang tepat guna mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem terhadap hasil pertanian mereka. []
Nur Quratul Nabila A