Pria di Kubu Raya Aniaya Istri karena Kalah Judi Online, Polisi Lakukan Penahanan

KUBU RAYA – Seorang pria berinisial TI (48), warga Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, diamankan pihak kepolisian setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap istrinya sendiri. TI diduga memiliki kebiasaan bermain judi daring dan sering melampiaskan kekesalannya kepada sang istri setiap kali mengalami kekalahan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kubu Raya, Iptu Hafiz Febrandani, mengungkapkan bahwa peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut terjadi pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 01.00 WIB di kediaman pasangan itu.
“Saat kejadian, pelaku merasa kesal karena nasi yang disajikan istrinya, ELI (45), sudah dingin. Akibat emosi yang tidak terkendali, pelaku langsung memukul korban hingga mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh,” ujar Hafiz dalam keterangannya, Jumat (28/2/2025).
Menurut kepolisian, TI tidak hanya melakukan kekerasan fisik, tetapi juga kerap mengancam korban menggunakan senjata tajam. Bahkan, ia pernah mengejar anak kandungnya sendiri dengan parang dalam kondisi emosi.
“Pelaku sering mengintimidasi korban dengan senjata tajam, bahkan sempat mengancam anaknya sendiri. Hal ini menunjukkan pola kekerasan yang sudah berulang,” tambah Hafiz.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa TI sering meminta uang kepada istrinya untuk keperluan judi daring. Jika permintaannya tidak dipenuhi, ia langsung melampiaskan kemarahannya dengan kekerasan fisik maupun verbal.
Korban yang telah mengalami penganiayaan berkali-kali akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kubu Raya. Setelah menerima laporan, polisi bergerak cepat menangkap pelaku dan mengamankan barang bukti yang terkait dengan tindak kekerasan tersebut.
“Saat ini, penyidik masih terus mendalami kasus ini dan telah memanggil sejumlah saksi untuk memperkuat proses penyidikan,” ujar Hafiz.
Akibat perbuatannya, TI dijerat dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. []
Nur Quratul Nabila A