BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Kepulauan Nias

MEDAN – Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan mengimbau para nelayan dan pemangku kepentingan di sektor maritim untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 meter di perairan Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Kondisi ini diperkirakan terjadi mulai 7 hingga 10 Maret 2025.

“Gelombang tinggi dengan kisaran 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Barat Kepulauan Nias, Perairan Barat Kepulauan Batu, serta di Perairan Barat Sumatera Utara,” ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Indah Riandiny Puteri, di Medan, Jumat (7/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari arah barat laut menuju timur laut dengan kecepatan berkisar 8 hingga 25 knot. Kondisi ini berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal-kapal kecil.

“Kecepatan angin yang mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang 1,25 meter berisiko bagi perahu nelayan. Sementara itu, kapal tongkang juga perlu waspada apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dengan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” tambahnya.

Selain itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Indah Paramitha, menyampaikan bahwa kondisi cuaca di Sumatera Utara pada Sabtu (8/3/2025) diperkirakan berawan pada dini hari.

“Pada pagi hari, cuaca berawan dengan potensi hujan ringan di wilayah Asahan, Batubara, Mandailing Natal, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, dan Kepulauan Nias,” kata Indah.

Sementara itu, pada siang hingga malam hari, diperkirakan terjadi hujan ringan hingga lebat di beberapa daerah, seperti Humbang Hasundutan, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah.

BMKG juga mencatat bahwa suhu udara di Sumatera Utara berada pada kisaran 15 hingga 31 derajat Celsius, dengan kelembaban udara berkisar antara 78 hingga 98 persen. Angin diperkirakan bertiup dari utara ke selatan dengan kecepatan 3 hingga 12 kilometer per jam.

BMKG mengimbau masyarakat, terutama para nelayan dan pelaku usaha di sektor kelautan, agar selalu memantau informasi cuaca terkini dan menghindari aktivitas di laut saat kondisi cuaca ekstrem. Langkah antisipatif ini penting untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *