Korut Kecam Kesalahan Pemboman Korsel, Peringatkan Risiko Perang di Semenanjung Korea

JAKARTA – Pyongyang mengeluarkan pernyataan keras terkait insiden pemboman yang terjadi di Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini. Kantor berita resmi Korea Utara (Korut), KCNA, pada Rabu (12/3/2025) melaporkan bahwa peristiwa tersebut menunjukkan potensi konflik bersenjata baru di Semenanjung Korea.
Insiden yang dimaksud terjadi pekan lalu ketika dua pesawat tempur milik Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom udara di sebuah desa dekat perbatasan militer Korsel. Akibat kejadian ini, sebanyak 29 warga sipil mengalami luka-luka. Pemerintah Korsel telah mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut merupakan kesalahan pilot.
“Tidak perlu dijelaskan bagaimana situasi akan berkembang jika bom tersebut jatuh lebih jauh ke utara dan melintasi perbatasan kami,” tulis KCNA dalam laporannya yang dikutip oleh AFP.
Media pemerintah Korut itu menegaskan bahwa insiden ini membuktikan bagaimana “percikan api yang tidak disengaja dapat memicu konflik bersenjata baru di Semenanjung Korea dan bahkan dunia.” Pernyataan tersebut juga mengaitkan kejadian ini dengan latihan militer gabungan antara Amerika Serikat (AS) dan Korsel yang sedang berlangsung.
Saat ini, AS dan Korsel tengah menggelar latihan militer tahunan bertajuk Freedom Shield, yang berlangsung hingga 20 Maret 2025. Meskipun demikian, latihan tembak langsung telah ditangguhkan setelah insiden pemboman tersebut. Korut secara rutin mengkritik latihan militer gabungan AS-Korsel, menyebutnya sebagai persiapan untuk perang melawan Pyongyang.
Di sisi lain, Korsel membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa latihan yang dilakukan bersifat defensif untuk menjaga kesiapan terhadap kemungkinan ancaman dari Korut. Sementara itu, Departemen Pertahanan AS belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini.
“Insiden ini adalah bukti bahwa berbagai demonstrasi militer oleh AS dan sekutunya bukan bertujuan untuk perdamaian dan stabilitas di Korea Selatan, melainkan tindakan berbahaya yang dapat memicu krisis besar dan berujung pada perang nuklir pertama di dunia,” ujar KCNA dalam laporannya.
KCNA juga memperingatkan bahwa Korut akan mengambil tindakan tanpa ampun jika dianggap perlu untuk merespons aktivitas militer musuh-musuhnya. []
Nur Quratul Nabila A