Empat Bocah Kakak Beradik di Kupang Ketahuan Mencuri Dinamo Air dan Puluhan Ikan Lele

KUPANG – Empat bocah kakak beradik di Kelurahan, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tertangkap basah mencuri dinamo air dan 50 ekor ikan lele siap panen milik warga berinisial SO. Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah kosong milik DO yang dijadikan sebagai rumah singgah sekaligus tempat beternak.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kupang, Aldinan Manurung, mengonfirmasi laporan tersebut dan menyatakan bahwa kasus ini pertama kali diketahui oleh Ketua RT setempat setelah menerima pengaduan dari SO.
Pemilik rumah singgah itu menemukan bahwa tempatnya dalam keadaan terbuka dan sejumlah barangnya hilang. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa pelaku pencurian adalah empat anak bersaudara yang masih di bawah umur. Selain dinamo air dan ikan lele, sebuah telepon seluler juga ikut dicuri.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Bhabinkamtibmas Batuplat bersama Ketua RT memanggil anak-anak tersebut beserta orang tua mereka untuk menyelesaikan permasalahan ini. Namun, ayah mereka menolak hadir dengan alasan sedang berada di luar rumah, sedangkan sang ibu bekerja di Kalimantan.
Dalam mediasi yang dilakukan, anak-anak tersebut mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada SO. Mereka juga mengembalikan telepon seluler yang telah dicuri. Namun, dinamo air sudah dijual ke tempat besi tua dan hasil penjualannya digunakan untuk membeli makanan dan jajanan.
SO memutuskan menyelesaikan masalah ini melalui jalur kekeluargaan. Ia menerima permintaan maaf dari anak-anak tersebut dan mengingatkan mereka agar tidak mengulangi perbuatan serupa di masa depan. Keputusan ini juga diambil dengan mempertimbangkan kondisi para pelaku yang masih di bawah umur serta kurangnya pengawasan dari orang tua mereka.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka agar tidak terjerumus ke dalam tindakan kriminal. Selain itu, pengawasan dan edukasi mengenai dampak dari perbuatan melanggar hukum perlu ditingkatkan guna mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari. []
Nur Quratul Nabila A