1 Ton BBM Diselewengkan
SERUYAN – Sekitar 1 ton atau 1.089 liter bahan bakar minyak (BBM) diselewengkan di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pihak Kepolisian Resor (Polres) Seruyan berhasil mengamankan BBM ilegal itu, Kamis (4/6).
Menurut Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal ( Reskrim Polres) Seruyan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Triyo Sugiyono di Kuala Pembuang, BBM ilegal diamankan dalam sebuah operasi rutin. “Bahan bakar minyak (BBM) terdiri dari bensin dan solar itu kita aman dari tangan Paiman (50), warga Sampit Kotawaringin Timur,” kata Triyo Sugiyono kepada wartawan, Jumat (5/6).
Ia menjelaskan, Paiman yang membawa BBM ilegal menggunakan mobil Toyota Kijang terjaring operasi ketika melintas di Jalan Jenderal Sudirman kilomter 64 arah Sampit-Pangkalan Bun, Kowaringin Barat, pada Kamis (4/6) dini hari.
Rencananya, BBM itu akan dijual kepada karyawan dan pengecer BBM yang berada di daerah-daerah perusahaan perkebunan.
“Karena tidak memiliki izin angkut, maka tersangka kita jerang dengan Pasal 53 huruf B Undang-Undang Nomor 22/1999 tentang Minyak dan Gas, ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara dan denda maksimal Rp40 miliar,” katanya.
Sementara itu, Paiman mengatakan, mendapatkan BBM jenis bensin langsung dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sedangkan untuk BBM jenis solar didapatkan dari pelangsir yang berada di Sampit.
“Untuk satu jeriken ukuran 33 liter dihargai Rp240 ribu, tapi untuk isi biasanya kurang dari 33 liter,” katanya.
Ia menuturkan, seminggu sekali, BBM itu selanjutnya akan dijual langsung pada karyawan yang berada di perusahaan-perusahaan perkebunan untuk keperluan bahan bakar kendaraan dengan harga Rp270 ribu per jeriken 33 liter.
“Selain itu kita jual juga buat pengecer, dan biasanya juga sering dihutangi, dan bayarnya setelah gajian, dan untuk pengecer dibayar setelah laku terjual,” katanya.
Ia mengakui, apa yang telah dilakukannya itu melanggar hukum, namun hal itu terpaksa dilakukan, karena pekerjaan sebagai supir travel yang ia lakoni sebelumnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Sudah setahun saya menjual BBM seperti ini, karena pekerjaan saya sebelumnya tidak memberi hasil untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” katanya. [] ANT