Dewa Laut Makan Apa

dewa-laut-makan-apaTren kemenangan Mitra Kukar di kandang hampir terjungkal. Menjamu Persiram Raja Ampat di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Selasa (10/6) malam, Naga Mekes hanya unggul tipis 1-0 (0-0).

Zulham Zamrun dkk memulai laga dengan terburu-buru. Akibatnya, para pemain kerap melakukan kesalahan sendiri dan kurang memberikan tekanan kepada tamu. Walau banyak kesempatan diperoleh, tak satu pun membahayakan pertahanan lawan.
Justru, gelandang Persiram Mbida Messi sempat dua kali mengancam gawang Mitra Kukar. Yakni, melalui sepakan keras pada menit 20 dan tendangan bebas menit 33, yang semuanya berhasil ditepis Dian Agus.
Kubu tuan rumah mulai tampak frustrasi karena gol tak kunjung hadir hingga pertengahan babak kedua. Pelatih Stefan Hansson menginstruksikan timnya tampil lebih menyerang. Akhirnya, menit 72, Anindito Wahyu memecah kebuntuan. Umpan Diego Michiels dari sisi kanan pertahanan Persiram, sukses disundul pemain asal Solo, Jawa Tengah, ini ke gawang Galih Sudaryono.
Itulah satu-satunya gol dalam pertandingan, dan Mitra Kukar terhindar dari hasil seri kedua di kandang. Musim ini, cuma Persipura Jayapura yang berhasil mengimbangi Naga Mekes di Aji Imbut.
“Ya, saya tidak ingin hanya mendapat satu poin pada pertandingan tadi. Jadi, saya motivasi pemain saat istirahat babak pertama untuk memenangkan pertandingan. Hasilnya patut saya syukuri, meski hanya unggul tipis,” ujar Hansson.
Pelatih asal Swedia itu mengakui Laskar Dewa Laut –julukan Persiram– sangat tangguh. Mereka tak hanya solid bertahan, tapi juga berani meladeni permainan terbuka.

“Sebelum hasil ini kami kalah dua kali (dari Persiram, Red). Untunglah kami bisa membalasnya. Saya tidak tahu mereka makan apa karena pemainnya sangat kuat sekali,” seloroh Hansson.

Mitra Kukar pun memperkukuh posisinya sebagai pemuncak klasemen sementara wilayah timur dengan poin 32, unggul tiga angka dari pesaing terdekat Persipura (lihat klasemen di halaman 15-Bolamania, Red).
Sementara, pelatih Persiram Gomes Oliviera menyebutkan anak asuhnya sudah maksimal. Kekalahan yang didapatkan bukan karena bermain tidak bagus.

“Secara materi pemain, kami memang kalah. Tapi, secara keseluruhan kami mampu mengimbangi. Sesekali tampil menekan, sayangnya kurang beruntung,” ucap Gomes.

Meski kalah, tim yang menghuni posisi keenam itu masih berpeluang lolos ke babak berikutnya. Gomes menargetkan sapu bersih empat laga sisa. “Kami mulai menghitung peluang. Ada tiga laga kandang dan satu laga tandang yang kami miliki. Untuk lolos, kami harus menang,” pungkas Gomes.
DAMAI-DAMAI SAJA
Sementara, setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan penganiayaan, Diego Michiels (23) kembali datang ke Polresta Samarinda, kemarin sekitar pukul 11.30 Wita. Pemain Mitra Kukar keturunan Belanda itu dilaporkan Hendra Wahyudi (39) karena tuduhan penganiayaan.
Diego tak didampingi siapa pun. Dia juga tak ragu melambaikan tangan dan bergurau kepada awak media. Bahkan, sebelum masuk ke ruang Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Diego duduk dan bercanda dengan Hendra, mantan petugas keamanan rumah yang melaporkannya.
“Kami damai-damai saja, kok. Baik-baik saja,” ucap Diego lalu mengalihkan wajah kepada Hendra. Sementara Hendra menjawab dengan senyuman.
Kanit Jatanras Iptu Dhadhag Anindito menjelaskan, kedatangan pemain yang pernah membela Timnas Indonesia itu untuk kepentingan wajib lapor. Perihal upaya damai, Dhadhag mengaku belum bisa membeberkan.
“Mereka (Diego dan Hendra) sempat ngobrol-ngobrol,” imbuh Dhadhag. Mantan kekasih Nikita Willy itu pun meninggalkan Mapolresta sekira pukul 15.00 Wita karena harus membela Mitra Kukar melawan Persiram.
Hendra, mantan petugas keamanan di Pandan Harum Hill, mengaku menyerahkan semua permasalahan kepada keluarga. Sejauh ini, kedua pihak dikabarkan masih menelusuri jalan damai.
Sebelumnya, Diego dilaporkan Hendra karena menganiaya di rumah kontrakan di Pandan Harum Hill, pada Jumat 16 Mei lalu. Kala itu, Diego disebut kesal karena kehilangan laptop di kamarnya. [] RedFj/KP