Membayangkan Bidukbiduk Disulap seperti Lago

2013-08-08-08-31-27_Bupati_Berau_DRS_makmur_HAPK2

Bupati Berau Makmur HAPK dan Wabup Ahmad Rifai tak pernah membayangkan sebelumnya bagaimana suasana di Pulau Bintan. Ternyata, banyak kejutan sekaligus pelajaran berharga yang bisa dipetik dan bisa diterapkan di Berau.

BUAT sementara, memang hanya bisa membayangkan. Membayangkan, kalau saja Kecamatan Bidukbiduk di Berau disulap menjadi salah satu lokasi wisata dengan berbagai fasilitas yang dimiliki. Mengapa membayangkan dan membandingkan antara Lagoi, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, dengan Bidukbiduk di Berau? Memang ada kesamaan alamnya. Berpasir putih dengan garis pantai yang panjang.

Kawasan wisata Lagoi luasnya sekitar 25 ribu hektare. Perusahaan yang mengelola juga membangun berbagai infrastruktur, termasuk pembangkit listrik berkapasitas 24 megawatt untuk menerangi semua kawasan. Jalan beton yang lebarnya sekitar 50 meter menjadi jalan penghubung ke semua lokasi. Ada tiga lapangan golf terbaik di Asia saat ini, yakni salah satunya lapangan Golf Ria Bintan.

Perjalanan ke Bintan melalui salah satu pelabuhan laut dari Batam, tidak memakan waktu lama. Hampir satu jam, menggunakan perahu cepat yang diperkuat empat unit mesin tempel kapasitas 300 Tenaga Kuda. Perahu cepat inilah yang membawa ke Bintan, untuk melihat berbagai sarana yang dikembangkan oleh Pemerintah Kepulauan Riau bekerja sama dengan swasta. Dari kegiatan itu, Bintan mampu mendapatkan sekitar 75 persen dari raihan PAD.

Geliat pembangunan properti juga tengah berlangsung. Ada kawasan resort di tepi pantai, yang bangunannya dijual seharga Rp 18 miliar dan yang berukuran kecil senilai Rp 3 miliar. Mahal memang, tetapi sesuai dengan kompleks wisata yang sudah pasti memiliki masa depan yang menakjubkan. Swissbel juga sedang membangun hotel bintang lima berlokasi di tepi pantai.

Memudahkan wisatawan untuk datang, saat ini perusahaan juga tengah membangun bandara internasional. Diperkirakan selesai dua tahun lagi, yang bisa menerima pesawat Boeing untuk mendarat. Ini untuk mempercepat wisatawan tiba di Bintan. Selama ini, wisatawan datang dengan menumpang kapal langsung dari Singapura dan Batam. Berau, kata Bupati, memang tak akan bisa membangun seperti yang ada di Bintan.

Namun, ada yang menarik, mulai dari pengelolaan lingkungan di mana tumbuhan bakau yang tetap dijaga serta bibir pantai yang panjang itu, juga menjadi sangat menarik dengan penataan yang estetis. Lokasi seperti ini yang ada di Kecamatan Bidukbiduk. “Iya, mirip Bidukbiduk,” kata Makmur.

Secara bertahap, Bidukbiduk yang dipersiapkan sebagai salah satu wilayah pemekaran, memang memerlukan sarana rekreasi, selain yang ada di Labuan Cermin dan pulau-pulau yang masuk dalam wilayah kecamatan pesisir pantai.”Kalau ada investor, tentu Bidukbiduk akan memiliki daya tarik,” kata Makmur.

Kunjungan ke Bintan dan Pulau Bulan, memang memberikan pemahaman sendiri dari Bupati. Yang pasti, ia akan segera mempelajari kemungkinan membangun pembangkit listrik bertenaga rumput gajah. Serta di sektor pertanian, ini sekaligus akan menjadi tantangan bagi siapa pun yang memimpin Berau ke depan. [] RedFj/KP