Penembakan Dua WNA Australia di Bali, Polisi Temukan 17 Selongsong Peluru

BALI — Tim gabungan dari Polda Bali, Polres Badung, dan Bareskrim Polri terus menyelidiki kasus penembakan dua warga negara asing (WNA) asal Australia yang terjadi di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada Sabtu dini hari (14/6/2025).
Kedua korban, yakni Zivan Radmanovic (32) dan Sanar Ghanim (35), diduga ditembak oleh dua orang pelaku yang juga merupakan warga negara Australia. Korban Zivan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka tembak serius, sementara Sanar masih dirawat intensif di BIMC Hospital Kuta dengan sejumlah luka tembak.
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan Ariasandy, menjelaskan bahwa temuan awal mengarah pada dua pelaku berjenis kelamin laki-laki yang melarikan diri usai melakukan aksi penembakan.
“Pelaku diduga dua orang laki-laki. Salah satunya mengenakan jaket oranye terang dan helm gelap, mengendarai motor matik, serta berbicara dengan aksen Australia yang sangat kental,” ujar Kombes Ariasandy, Minggu (15/6/2025), seperti dikutip dari Antara.
Pelaku lainnya dilaporkan mengenakan jaket hijau menyerupai seragam ojek daring, masker gelap, dan helm. Ciri-ciri itu diperoleh dari sejumlah saksi di lokasi, termasuk istri korban Zivan, yang sempat melihat dari celah pintu sebelum penembakan terjadi.
“Saksi mendengar pelaku mengatakan ‘I can’t start my bike’ sebelum akhirnya sepeda motor hidup dan kedua pelaku melarikan diri ke arah barat,” kata Ariasandy.
Tim forensik dan penyidik menemukan 17 selongsong peluru serta satu proyektil utuh di tempat kejadian perkara (TKP). Hingga kini, polisi belum merinci jenis senjata api yang digunakan, namun dugaan sementara mengarah pada senjata laras pendek.
Kepolisian masih belum mengungkap motif pasti di balik penembakan tersebut. Namun, mengingat pelaku dan korban diduga saling mengenal, kemungkinan besar insiden ini berakar pada konflik pribadi atau kriminal yang sedang ditelusuri.
Pihak kepolisian kini tengah melacak keberadaan dua pelaku yang diyakini masih bersembunyi di wilayah Bali. Kepolisian juga telah menggencarkan koordinasi lintas satuan dan memperluas pencarian dengan memeriksa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi serta memperketat pintu keluar-masuk pulau.
“Kami terus mendalami motif, mengumpulkan barang bukti, dan memeriksa para saksi untuk mengungkap identitas pasti serta keberadaan pelaku,” tegas Kombes Ariasandy.
Pihak Kedutaan Besar Australia di Jakarta dilaporkan telah mendapatkan informasi awal terkait kejadian ini dan tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian Indonesia guna memastikan perlindungan terhadap warganya serta mendukung proses hukum yang berlangsung.
Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran soal keamanan wisatawan asing di kawasan wisata Bali, terutama di tengah meningkatnya aktivitas kriminal yang melibatkan WNA, baik sebagai korban maupun pelaku. []
Nur Quratul Nabila A