Cucu-Cicit Soekarno: Puan Maharani, Pinka Haprani, dan Puti Guntur Lolos ke Senayan, 2 Lainnya Gagal

JAKARTA – Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 diramaikan oleh cucu hingga cicit Presiden Pertama RI Soekarno. Setidaknya, ada empat cucu dan satu cicit Bung Karno yang memperebutkan kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI). Ada yang petahana, ada pula calon legislatif (caleg) pendatang baru. Mereka mencalonkan diri di sejumlah daerah pemilihan (dapil).

Empat dari lima cucu-cicit Soekarno itu mencalonkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sedangkan satu lainnya dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Tidak semua cucu-cicit Bung Karno yang berlaga di pileg lolos ke parlemen. Tiga dipastikan mengamankan kursi anggota dewan, dua lainnya terancam gagal. Siapa saja?

1. Puan Maharani Salah satu cucu Soekarno yang dipastikan melenggang ke Senayan yakni putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani. Ketua DPR RI periode 2019-2024 itu mengantongi 297.366 suara di daerah pemilihan Jawa Tengah (Jateng) V. Dapil Jateng V menjadi langganan Puan pada pemilu.

Sudah empat kali pemilihan, terhitung sejak Pileg 2009, Puan selalu mencalonkan diri di dapil yang meliputi Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Surakarta itu. Baca juga: Puan Maharani dan Anaknya Diprediksi Melenggang Bareng ke Senayan Pada Pemilu 2019, Puan bahkan mampu meraup 404.034 suara dari pemilih dapil Jateng V. Raihan itu mengantarkan Ketua DPP PDIP tersebut sebagai caleg dengan suara terbanyak se-Indonesia lima tahun lalu. Kendati perolehan suaranya pada Pemilu 2024 terbilang menurun, suara Puan tetap menjuarai dapil Jateng V.

2. Pinka Haprani Anak Puan yang tidak lain cucu dari Megawati dan cicit dari Soekarno, Diah Pikatan Orissa Putri Haprani atau dikenal sebagai Pinka Haprani, juga terjun ke politik. Meski 2024 menjadi pemilu legislatif pertama buat Pinka, ia dipastikan lolos menjadi anggota dewan. Pinka yang mencalonkan diri di dapil Jawa Tengah IV berhasil mengantongi 101.125 suara.

Perolehan suara ini menempatkannya di urutan keempat caleg dengan suara terbanyak di dapil yang meliputi Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri itu. Suara Pinka tak terpaut jauh dari dua petahana PDIP, yakni Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul yang mendulang 118.384 suara, dan Dolfie yang meraih 107.552 suara.

3. Puti Guntur Soekarno Cucu Soekarno sekaligus putri dari Guntur Soekarnoputra, Puti Guntur Soekarno, juga dipastikan mengamankan kursi DPR RI. Ia maju lewat PDIP dapil Jawa Timur (Jatim) I yang meliputi Sidoarjo dan Kota Surabaya. Petahana yang kini menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI itu mengantongi 108.181 suara.

Raihan tersebut menempatkan Puti sebagai caleg PDIP dengan perolehan suara tertinggi di dapil tersebut. Selain Puti, sejumlah caleg tenar lain diprediksi lolos ke parlemen dari dapil Jatim I, seperti, musisi yang juga caleg Partai Gerindra Ahmad Dhani, lalu model sekaligus caleg Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzeti Bilbina.

4. Romy Soekarno Di Dapil Jawa Timur VI yang meliputi Blitar, Kediri, dan Tulungagung, ada Hendra Rahtomo atau Romy Soekarno yang menjajal peruntungan lewat PDIP. Romy merupakan cucu Soekarno sekaligus putra dari Rachmawati Soekarnoputri.Sedianya, PDIP sendiri berhasil menjadi partai pemenang di dapil Jatim VI, dengan perolehan 548.721 suara.

Dengan raihan tersebut, partai banteng berhak atas dua kursi DPR. Namun, perolehan suara Romy kalah dari tiga caleg PDIP lainnya di dapil ini. Romy yang hanya mendapatkan 51.245 diprediksi gagal melenggang ke parlemen. Dua caleg PDIP dengan perolehan suara terbanyak di dapil ini ialah Pulung Agustianto dengan 165.869 suara dan petahana Sri Rahayu dengan 111.284 suara. Keduanya berhasil mengamankan kursi anggota dewan.

5. Didi Mahardika Cucu Bung Karno lain yang juga mencalonkan diri di dapil Jatim VI yakni Mohammad Mahardhika Suprapto atau Didi Mahardika. Didi juga merupakan putra dari Rachmawati Soekarnoputri. Namun, berbeda dari keluarganya, Didi mencalonkan diri lewat Partai Gerindra, bersaing dengan Romy Soekarno.

Di dapil tersebut, perolehan suara Gerindra berada di urutan keempat dengan besaran 329.383. Jika dikonversi, Gerindra hanya mendapat satu kursi. Kursi tersebut dipastikan jatuh ke caleg dengan perolehan suara tertinggi, yakni Endro Hermono yang mengantongi 67.155 suara. Sementara, Didi yang mendulang 60.256 suara diprediksi gagal menjadi anggota dewan.

Sedianya, ini bukan pemilu legislatif pertama buat Didi. Pada Pemilu 2014 lalu ia berhasil lolos ke parlemen lewat dapil yang sama, namun diusung oleh Partai Nasdem. Lima tahun menjabat sebagai anggota DPR masa jabatan 2014-2019, Didi kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2019, tetapi lewat Partai Gerindra. Namun, kala itu ia gagal melenggang ke Senayan.

Kendati demikian, penetapan caleg terpilih baru akan dilakukan setelah rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional rampung. Mendapatkan suara besar saja tidak menjamin caleg dapat menjadi anggota dewan karena ada syarat partai politik harus lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen dari suara sah nasional.

Selain itu, suara yang diperoleh partai politik dan caleg juga akan dikonversi melalui metode Sainte Lague untuk menentukan caleg mana saja yang akan terpilih. Menurut ketemtuan, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara Pemilu 2024. Oleh karena pemungutan suara digelar pada (14/02/2024), rekapitulasi suara nasional ditetapkan selambat-lambatnya (20/03/2024). []

Redaksi08

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *