Distan PTH Kalbar Maksimalkan Upsus Padi, Jagung dan Kedelai
PONTIANAK (Berita Borneo)– Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kalbar, Heronimus Hero berjanji akan terus memaksimalkan Upaya Khusus (Upsus) 2019 khususnya tanaman Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) sesuai yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI.
Janji Kadis Distan, TPH tersebut disampaikan ketika acara Pertemuan Koordinasi Upsus 2019 yang dilaksanakan di Hotel Ibis Pontianak, Kamis (8/8).
Menurutnya, upaya memaksimalkan Upsus Pajale di Kalbar dengan berbagai strategi atau langkah. Hal itu menjadi tugas bersama kita dan melibatkan berbagai pihak mulai dari tim Upsus pusat, provinsi dan kabupaten yang di dalamnya ada Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten atau kota di Kalbar.
Dari tiga jenis komoditi tanaman pangan tersebut, memang padi yang menjadi fokus utama. Menurutnya target dari Kementerian Pertanian untuk produksi padi di Kalbar pada 2019 sebanyak 1,6 juta ton.
“Sedangkan untuk target produksi tanaman jagung pada 2019 ini sebanyak 338 ribu ton dan kedelai 6 ribu ton,” katanya.
Khusus tanaman padi, ia menjelaskan hingga saat ini produksinya hampir mencapai 1 juta ton. Meski hampir mencapai 1 juta ton produksi tersebut masih di bawah target yang seharusnya.
“Dari sisi LTT hingga September 2019 harus 400 ribu hektare harus ditanam atau dikejar. Itu menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Dinas pertanian di daerah harus menganalisa kenapa dan mengapa serta hal itu harus dicarikan solusi,” paparnya.
“Dari sisi luas lahan, utang LTT yang tergetnya harus dipenuhi hingga September 2019 yakni Kabupaten Sanggau 59 ribu ha, Sambas 42 ribu ha sedangkan Landak 37 ribu hektare,” papar Heronimus Hero kepada Berita Borneo.com.
Kata Heronimus Hero, ditelaah dari segi kwantitas, tiga besar kabupaten yang realisasi LTT terendah adalah Kabupaten Kapuas Hulu 73 persen, Bengkayang 66 persen dan Melawi 64 persen.
Distan PTH Kalbar senantiasa akan memaksimlakna realisasi LTT, upaya peningkatan produktivitas juga menjadi tujuan penting dengan intensifikasi.
“Kami berprinsip bukan hanya dari luas saja kita maksimalkan namun dari intensivikasinya dimaksimalkan juga. Produktivitas harus dikejar agar target produksi bisa tercapai,’’ujarnya.(Reffendi)