BMKG: Gelombang 2,5–4 Meter Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan Hingga 17 Juni

JAKARTA  — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 14 hingga 17 Juni 2025. Peningkatan tinggi gelombang ini dipicu oleh aktivitas Siklon Tropis Wutip yang terpantau di wilayah Laut Cina Selatan.

BMKG melaporkan bahwa Siklon Tropis Wutip terdeteksi di 18.3° Lintang Utara dan 108.4° Bujur Timur, dengan tekanan udara 980 hPa. Fenomena ini berdampak terhadap pola angin dan kondisi laut di beberapa wilayah, terutama kawasan Indonesia bagian utara dan selatan.

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara bergerak dari Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan 6–30 knot, sedangkan di wilayah selatan dari arah Timur hingga Tenggara dengan kecepatan serupa,” tulis BMKG dalam keterangan resmi, Sabtu (14/6/2025).

Kecepatan angin tertinggi tercatat di Samudra Pasifik utara Halmahera, Samudra Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berkontribusi pada peningkatan tinggi gelombang.

BMKG memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami gelombang laut dengan ketinggian berbeda:

🔹 Gelombang 1,25–2,5 meter berpeluang terjadi di:

  • Selat Malaka bagian tengah dan utara

  • Samudra Hindia barat Aceh dan barat Kepulauan Nias

  • Laut Jawa bagian barat, tengah, dan timur

  • Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Seram

  • Selat Makassar bagian tengah dan selatan

  • Laut Banda, Laut Arafuru bagian barat, tengah, dan utara

  • Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat Daya

🔺 Gelombang 2,5–4 meter berpotensi terjadi di:

  • Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Bengkulu, dan Lampung

  • Samudra Hindia selatan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur

  • Samudra Hindia selatan Bali dan NTB

BMKG mengingatkan bahwa kondisi cuaca laut ini dapat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama bagi moda transportasi laut berukuran kecil hingga menengah. Risiko tinggi berlaku untuk:

  • Perahu Nelayan: jika angin >15 knot dan gelombang >1,25 m

  • Kapal Tongkang: jika angin >16 knot dan gelombang >1,5 m

  • Kapal Ferry: jika angin >21 knot dan gelombang >2,5 m

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat maritim dan nelayan tradisional untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di wilayah perairan dengan gelombang kategori sedang hingga tinggi.

Pemerintah daerah dan operator pelayaran diharapkan memantau perkembangan informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *