Rudal Iran Serang Tel Aviv dan Yerusalem, Kompleks Militer Kirya Jadi Sasaran

TEHERAN – Ketegangan di kawasan Timur Tengah terus meningkat setelah Iran meluncurkan operasi balasan berskala besar bertajuk True Promise 3 atau Janji Sejati 3, yang menargetkan berbagai instalasi militer strategis di wilayah Israel.
Operasi tersebut merupakan respons langsung Iran atas serangan udara sebelumnya yang dituding dilakukan oleh Israel di Suriah dan wilayah perbatasan Lebanon.
Dalam keterangan resminya yang disiarkan Selasa (17/6/2025), Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa mereka telah meluncurkan ratusan rudal balistik, termasuk rudal hipersonik, serta pesawat nirawak (drone) ke berbagai titik strategis di Israel.
“Serangan kami diarahkan secara presisi untuk melumpuhkan fasilitas militer, pangkalan udara, dan pusat komando utama milik militer Zionis,” demikian pernyataan resmi IRGC yang dikutip sejumlah media Iran.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah kompleks Kirya di pusat Tel Aviv, markas besar militer Israel dan pusat komando utama yang dikenal dengan tingkat pengamanan paling tinggi di negara tersebut.
Serangan terhadap kawasan ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas sistem pertahanan udara Israel, termasuk sistem Iron Dome yang selama ini diandalkan untuk menangkis ancaman udara.
Media Israel, Channel 12, melaporkan bahwa sebuah rudal Iran menghantam sebuah bunker perlindungan di Petah Tikva, menyebabkan tiga warga sipil tewas. Sementara itu, harian Maariv menyebutkan bahwa banyak tempat penampungan di wilayah Israel tak lagi mampu menahan daya ledak rudal hipersonik milik Iran.
“Ini adalah perang yang berbeda dalam segala hal,” ujar mantan Kepala Divisi Operasi Militer Israel, Mayor Jenderal (Purn) Yisrael Ziv, seraya mengkritik kurangnya kesiapan front pertahanan sipil dalam menghadapi kemungkinan perang besar dengan Iran.
Serangan rudal Iran dilaporkan menghantam sejumlah kota penting lainnya, termasuk Yerusalem dan Tel Aviv, serta sejumlah pangkalan militer udara di wilayah Negev dan pusat industri pertahanan Israel.
Dari sisi lain, sumber-sumber militer Iran mengklaim berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur milik Angkatan Udara Israel dalam insiden yang belum dikonfirmasi secara independen.
Mereka juga menuding Israel telah menewaskan dua jenderal tinggi IRGC dalam serangan sebelumnya, termasuk kepala intelijen militer IRGC.
Meningkatnya intensitas serangan lintas batas ini membuat banyak pengamat mengkhawatirkan potensi eskalasi menjadi perang regional yang melibatkan pihak ketiga, termasuk kelompok perlawanan di Lebanon dan Suriah, maupun aliansi militer global.
Pemerintah Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terbaru terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, namun situasi darurat nasional telah diumumkan dan masyarakat diminta tetap berada di tempat perlindungan.
Komunitas internasional, melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyerukan deeskalasi segera dan menghimbau kedua belah pihak untuk menghindari konflik terbuka yang lebih luas. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda penurunan intensitas serangan dari kedua pihak. []
Nur Quratul Nabila A