Gubernur Jatim Pimpin Ground Breaking Bangunan Pengendali Banjir Rob Desa Kalibuntu

PENAHAN ROB : Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa melakukan ground breaking bangunan pengedali banjir rob di Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Jum’at (17/11/2023). (Foto : Istimewa)

PROBOLINGGO-Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa didampingi Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si, Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksono dan Kepala Desa Kalibuntu Khairul Anam melakukan ground breaking bangunan pengedali banjir rob di Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Jum’at (17/11/2023) siang.

Ground breaking bangunan pengendali banjir rob Desa Kalibuntu yang diawali dengan penekanan tombol sirine dan peletakan batu pertama ini dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Forkopimda Kabupaten Probolinggo serta masyarakat Desa Kalibuntu dan sekitarnya.

Usai peletakan batu pertama, Gubernur Khofifah dan Pj Bupati Ugas melihat-lihat rencana teknis pembangunan pengendali banjir rob dan vegetasi laut mangrove yang ada di sekitar tangkis.

Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa meminta agar vegetasi pantai tanaman mangrove yang ada di dekat bangunan pengendali banjir rob tidak ditebang. Selain untuk bisa menahan abrasi laut, mangrove bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi kecil.

“Manfaatkan tanaman mangrove ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Apabila sudah cukup umur nanti buahnya bisa dimanfaatkan untuk dawet mangrove,” ujarnya.

Sementara Kepala Desa Kalibuntu Khairul Anam menyampaikan bahwa banjir rob di Desa Kalibuntu ini terjadi sudah puluhan tahun. Bahkan yang paling parah dialami dan masyarakat sangat terganggu sudah lebih dari 17 tahun.

“Harapan kami beberapa tahun kita melakukan gerakan penanganan dan pengendalian secara tradisional bersama-sama dengan cara gotong royong oleh masyarakat dibantu oleh Pemerintah Daerah. Tetapi memang yang kita butuhkan penanganan cepat dan tanggap,” ungkapnya.

Khairul Anam mengaku bersyukur karena atas ijin Allah usahanya menemui hasil berkat bantuan dan perhatian khusus dari Gubernur Jawa Timur sehingga banjir ini Insya Allah ketika sudah selesai pembangunannya sudah berakhir penderitaan masyarakat Desa Kalibuntu.

“Mudah-mudahan ini semua menjadi era baru, khususnya bagi desa kami. Tentunya dengan adanya program ini, satu penerangan cahaya lilin sudah dinyalakan di Desa Kalibuntu. Harapannya mudah-mudahan lilin yang ada di Desa Kalibuntu bisa menerangi seluruh Indonesia,” terangnya.

Sedangkan Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur yang telah peduli dan mensupport Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan terkait penanganan banjir rob yang selama ini dialami setiap bulan purnana.

“Harapannya ke depan paling tidak permasalahan ini sudah bisa teratasi. Walaupun mungkin tidak semuanya, tetapi minimal sudah bisa mengurangi cukup signifikan untuk permasalahan banjir rob,” katanya.

Menurut Pj Bupati Ugas, dampak yang luar biasa disaat banjir rob ini sudah teratasi. Paling tidak nantinya tidak mengganggu masyarakat Desa Kalibuntu untuk tetap mencari nafkah bagi yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

“Selain itu bisa mengurangi penyakit, termasuk sampah-sampah yang biasanya akan terbawa banjir rob. Minimal kebersihan akan terjaga. Disinilah dituntut rasa gotong royong dan kebersamaan diantara masyarakat,” jelasnya.

Oleh karena itu Pj Bupati Ugas meminta agar ke depan tanggul maupun parapet yang ada bisa dipelihara Bersama dan dijaga bersama. Pemerintah Daerah akan tetap memantau perkembangannya. Termasuk akan menjaga bantuan dari Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur.

“Apabila berhubungan dengan air laut ini tidak akan selamanya dan pasti ada batasnya. Sekuat apapun tanggulnya itu pasti akan jebol. Jadi akan kita rawat dan kita akan tetap mantau sehingga kalau mungkin harus ada pemeliharaan dan perbaikan maka akan kita anggarkan,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksono menyampaikan untuk parapet sebenarnya sudah ada di Desa Kalibuntu. Parapet itu semacam tanggul untuk luapan air. “Ini kita tanggul berupa parapet atau perbaikan sekitar 300 meter lebih dan parapet tambahan sekitar 261 meter,” ujarnya.

Baju menerangkan untuk pintu air sama pondasi itu tingginya sekitar 6 meter dan panjangnya sekitar 30 meter. Ini juga ada 3 pintu air untuk menanggulangi banjir atau rob yang terjadi di Desa Kalibuntu sehingga harapannya nanti bisa mengatasi banjir rob maupun banjir biasa.

“Pembangunan kita melalui kontrak sekitar tanggal 31 Desember 2023 akan selesai. Tetapi akan kita percepat selama tidak ada hujan. Jika tidak ada hujan tanggal 20 atau 25 Desember itu akan selesai semuanya,” pungkasnya.(Misbahul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *